Thursday, February 23, 2006

Suka, Cinta dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai, kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta.. ada perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang.. rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.
Rasa yang tidak mudah berubah.
Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia.. walaupun harus kehilangan

Wednesday, February 22, 2006

To be like a river flowing

“A river never passes the same place twice,” says a philosopher.
“Life is like a river,” says another philosopher, and we draw the conclusion that this is the metaphor that comes closest to the meaning of life.
Consequently, it is always good to remember during all the year to come:

We are always doing things for the first time. While we move between our source (birth) to our destination (death), the landscape will always be new. We should face these novelties with joy, not with fear – because it is useless to fear what cannot be avoided. A river never stops running.

In a valley we walk slower. When everything around us becomes easier, the waters grow calm, we become more open, fuller and more generous.

Our banks are always fertile. Vegetation only grows where there is water. Whoever comes into contact with us needs to understand that we are there to give the thirsty something to drink.

Stones should be avoided. It is obvious that water is stronger than granite, but it takes time for this to happen. It is no good letting yourself be overcome by stronger obstacles, or trying to fight against them that is a useless waste of energy. It is best to understand where the way out is, and then move forward.

Hollows call for patience. All of a sudden the river enters a sort of hole and stops running as joyfully as before. At such moments the only way out is to count on the help of time. When the right moment comes the hollow fills up and the water can flow ahead. In the place of the ugly, lifeless hole there now stands a lake that others can contemplate with joy.

We are one. We were born in a place that was meant for us, which will always keep us supplied with enough water so that when confronted with obstacles or depression we have the necessary patience or strength to move forward. We begin our course in a soft and fragile manner, where even a simple leaf can stop us. Nevertheless, as we respect the mystery of the source that gave us life, and trust in His eternal wisdom, little by little we gain all that we need to pursue our path.

Although we are one, soon we shall be many. As we travel on, the waters of other springs come closer, because that is the best path to follow. Then we are no longer just one, but many – and there comes a moment when we feel lost. However, “all rivers flow to the sea.” It is impossible to remain in our solitude, no matter how romantic that may seem. When we accept the inevitable encounter with other springs, we eventually understand that this makes us much stronger, we get around obstacles or fill in the hollows in far less time and with greater ease.

We are a means of transportation. Of leaves, boats, ideas. May our waters always be generous, may be always be able to carry ahead everything or everyone that needs our help.

We are a source of inspiration. And so, let us leave the final words to the Brazilian poet, Manuel Bandeira: “To be like a river that flows silent through the night, not fearing the darkness and reflecting any stars high in the sky. And if the sky is filled with clouds, the clouds are water like the river, so without remorse reflect them too in the calm deep.”

Monday, February 20, 2006

............

Beteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
keseeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeelllllllllllllllll

huh!!
gw ga tau salahnya dimana!!
gw apa ya yang salah???
kalo gw ngomong pasti dibilang kaya'anak kecil!!!
tapi kalo gw ga ngomong orang makin seenaknya aja ngelanggar hak2 gw!!

Thursday, February 09, 2006

...

Gw kangen suasana yang dulu...
waktu masih bisa ketawa-ketiwi, bisa ngobrol tanpa harus berantem, bisa becanda sampe ga tau lagi mo ngapain, bisa jalan seharian tanpa harus ribut2....

Dari awal gw kenal sama dia hampir 7 taun yang lalu, yang gw pengen cuma satu nemenin dia...
Awalnya gw ngrasa dia tuw biasa aja, biasa banget malah. Sebel banget ma gw, benci banget sampe akhirnya dia dateng nanya komentar gw tentang biografi yang dia tulis...
Dari situ gw tau, dia cukp dewasa buat orang seumurannya. Lama gw baru kenal dia lebih jauh...
Ternyata, dia sering ngerasa sepi, sendirian, ga dipeduliin, ga diperhatiin, ga disayang, sering disalahin, dimusuhin...

Kalo akhirnya gw bawa dia ke keluarga gw, kalo akhirnya gw mau denger semua keluhannya, ngrawat dia kalo sakit...
Karna gw pengen dia yau, di dunia yang segini luasnya masi ada orang yang peduli ma dia, yang sayang, masi ada tempat buat dia buat pulang, tempat yang bisa bikin dia nyaman...
Gw pernah bilang, gw ga pengen dia salah langkah, gw ga pengen dia jadi gagal...
Gw ga akan pernah "ninggalin" dia kaya' orang2 lain..

Gw ga pernah nyangka kalo sekarang semuanya berubah...
Katanya, belakangan gw lebih banyak ngatur, mau tau segala urusan dia, ga ngasi ruang yang luas buat bergerak...
jujur aja, gw ga pernah punya niat begitu.. mungkin karna belakangan gw ngerasa dia milik gw jadi gw genggam terlalu erat..

Banyak banget kejadian yang ga enak yang dah gw alamin, tantunya dia juga ngerasa begitu...
semua ga kaya' dulu. Dunianya dah berubah... Gw juga dah terlalu sibuk sama ego gw sendiri..

Buat sebagian besar orang mungkin gw salah kalo maafin dia, tapi buat gw cuma itu yang pengen gw lakuin, gw ga mo punya benci sama siapa pun... Gw ga mau ngerusak diri gw sendiri.

Gw percaya sema masih bisa diperbaiki, bukannya kita mesti yakin, kalo niat kita baik Allah juga pasti bantu.
Gw yakin (walaw pun mungkin keyakinan gw a sebesar dulu) dia masi bisa di ajak ngomong baik2, gw yakin di tengah dunianya yang rame itu, yang penuh sama kesenangan itu, dalam hatinya dia tetep ngerasa sepi...
Apa enaknya siy jauh dari keluarga, jauh dari orang2 yang sayang sama dia, orang2 yang selalu ada kapan aja dia butuh bahkan di saat dia ga perlu orang2 itu masih peduli keberadaannya dia
Gw juga yakin kok, kalo dia juga kangen sama suasana yang dulu, kangen buat "pulang" dan ngerasa nyaman...

Jadi siapa pun dia, sama gw ato ngga...
Gw cuma pengen dia tau, gw ga pernah benci sama dia...

Ada hal yang ga pernah berubah..
Gw gw ga pengen dia salah langkah, ga pengen dia jadi gagal dan gw ga akan pernah "ninggalin" dia kaya' orang2 lain..

Kalo dia ngerasa gw pura2 baik, pura2 jadi angel penyelamatnya....
Gw cuma pengen bilang "ini adanya gw.. begini! dari dulu dia baru kenal gw sampe sekarang..."

Gw tau belakangan ini cara gw salah, tapi gw belajar berubah lagi pelan2 supaya bisa kaya' dulu...

Wednesday, February 08, 2006

1000 BURUNG KERTAS

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...

Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.
Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
Ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,
kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.
Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,

Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.

Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,
Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.

Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

Friday, February 03, 2006

setengah hati...

Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku .. menangis
Bodohnya ku mengharapmu
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku

Mestinya telah kusadari
Betapa perih cinta tanpa balasmu
Harusnya tak ku paksakan
Bila akhirnya kan melukaiku

Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih
Yang seutuhnya mencintaiku
Namun kurelakan diri
Jika hanya setengah hati
Kau sejukkan jiwa ini

Ku hanya terus berharap
Satu hari kau mampu .. sadari
Tiada yang pernah mengerti
Sepertiku setulus hati mencintaimu

'Ga sepenuh hati....

....

Still feels like our first night together
Feels like the first kiss, it's gettin' better baby
No one can better this...
Still holdin' on, you're still the one
First time our eyes met, same feelin' I get
Only feels much stronger, wanna love ya longer
You still turn the fire on...
So if you're feelin' lonely don't
you're the only one I ever want
I only wanna make it good
so if I love ya a little more than I should
Please forgive me, I know not what I do...
...I can't stop lovin' you
Don't deny me this pain I'm going through...
...if I need ya like I do
Please believe me every word I say is true...
...our best times are together...
...touch, still gettin' closer baby
Can't get close enough...
Still holdin' on, still number one
I remember the smell of your skin...everything
...all your moves...you, yeah!
...the nights ya know I still do...
...One thing I'm sure of is the way we make love
And one thing I depend on is for us to stay strong
With every word and every breath I'm prayin'
That's why I'm sayin'...
...Never leave me I don't know what I'd do...


Ga sepenuh hati mohon maaf sampe sigitunya siy, tapi kadang2 kangen juga sama suasana yang dulu...
gw tau buat balik ke kebiasaan dulu tuw susah banget, seringkali ego gw ma dia lebih mencuat daripada kemauan buat sama2 ngalah...

belakangan ini, gw coba buat ngalah, kaya yang selama beberapa taun dulu dia lakuin, kalo gw ngomel2 dia cuma diem aja...

Gw yakin, dia pasti masih bisa diajak ngomong baik2, dia juga kan manusia, punya hati... Ga mungkin lah dia terus membatu begitu..

Gw ngerti, kenapa belakangan ini dia marah2 mulu...
dia pastinya tertekan, terpojok, terpaksa dan ter... yang lain yang bikin dia ngga nyaman..

karna itu gw pengen minta maaf... bukan karna cinta mati ato dalam rangka berjuang mati2an buat ga keilangan...

Gw cuma ga pengen bikin dia terus ngerasa dipojokkan, dipaksa, disakitin atau apalah (walaw sekarang justru gw bikin dia makin ngerasa begitu)

Gw tau, apa aja yag gw bilang pasti dia itu udah ga bakalan percaya lagi.. (dia selalu bilang gitu..)
jadi yang sekarang lagi gw lakuin cuma ngejalanin aja semua apa adanya, sambil nunggu....
berharap aja kali ya, besok lusa bakal jadi better..