Friday, April 07, 2006

buku dan tunanetra...

The most beautiful things cannot be seen or tuoch, they must be felt in thier heart

Aku ngga tau berapa banyak orang yang memiliki hobi membaca atau.. mungkin sekedar membeli dan mengumpulkan buku..
Tapi aku rasa setiap kita-- tanpa melihat keadaan fisik maupun psikis--pasti pernah membaca buku (walaupun, mungkin, hanya sampul depannya saja).

Pernahkah terpikir tentang mereka, para penyandang cacat--paling tidak para penyandang cacat netra--yang kalo menurutku, banyak sekali aktifitas visual yang tidak dapat dijalani, atau.. dijalani dengan satu keterpakasaan--terpaksa menerima keadaaan tidak adil--yang tercipta karena ketidakmengertian orang lain akan kebutuhan mereka

Pernahkan terpikir bahwa tunanetra juga butuh buku, atau paling tidak satu media yang dapat memberikan pengetahuan walau hanya satu dua kata..

Sejak tahun 1998, aku diperkenalkan dengan mitranetra, LSM yang bergerak dibidang ketunanetraan. Pertama kali aku 'masuk' mitranetra, sebagai relawan, jujur aku bingung harus bagaimana..dalam hati aku hanya bilang "gila!! ada ya?? dunia yang begini disebelah dunia gw, dan gw ga tau!!" sejak itu aku berkomitmen pada diriku sendiri untuk melakukan apapun yang dapat membantu mereka sejauh aku mampu. Sejak itu.. aku mulai membacakan ujian, membantu mengkoreksi hasil ketikan, membacakan buku, mendampingi ke perpustakaan, membantu beberapa acara... intinya apapun yang diminta, dan aku sanggup ntuk melakukannya

2003, akhir... aku mulai bekerja sebagai staff--instruktur bahasa inggris--tentunya dengan tes seperti pelamar lain..dan sejak itu aku mulai merasa ada satu kesulitan ketika murid-muridku belajar dari buku-buku yang ada. Buku-buku yang dilengkapi dengan gambar warna-warni. Selam ini aku sangat menyukai buku bergambar, tapi ketika aku melihat apa yang aku hadapi ketika aku mengajar.. yang dapat kulakukan hanya berpikir, dan mencoba..
berpikir tentang bagaimana menjelaskan gambar yang penuh warna, mencoba memberikan pengertian tentang warna...

Akhir 2005, aku ada di sini... program baru seribu buku untuk tunanetra. Program yang membuatku tidak hanya mengenai cara mengajarkan gambar dan warna. Tapi juga membuat aku merasa malu karena keserakahanku menghabiskan banyak buku untuk diriku sendiri...

Aku baru benar-benar menyadari.. betapa sulitnya suatu buku tercipta untuk mereka.. suatu buku yang setiap kali aku ingin aku hanya perlu membeli, lalu menikmatinya beberapa jam saja.

Di sini, aku sebagai editor--buku elektronik khusus tunanetra--tentu saja tugasku mengedit buku-buku untuk mereka.. Tentunya proses editing dilakukan ketika naskah buku sudah ada di tanganku, tapidari mana naskah buku itu aku peroleh??? Ternyata, kami, mitranetra, harus mengajak masyarakat luas untuk mengetikkan ulang buku-buku yang beredar di banyak toko buku untuk selanjutnya aku ubah kedalam bentuk html... satu relawan dua relawan, tiga, empat, lima dan seterusnya.. jumlahnya terus bertambah...tapi bukan itu yang sesungguhnya aku inginkan atau lebih tepatnya kami, mitranetra inginkan..kami ingin orang yang menulis buku atau bahkan sang penerbit melongok barang sebentar apa yang sedang kami upayakan...

aku lupa tepatnya kapan, ada add friend request di friendster-ku..*thingking*.. siapa ya?? miranda?? Hmmmm...ya udah, dehh...

another day..
imel niy.. miranda... relawan.. oooo

--kutipan imel--

OK Mbak Indah, salute buat programnya, ya....

Terima kasih banyak.
tabe,Miranda.

"O ya, aku boleh masukin naskah novelku sendiri nggak ya, Sihir Cinta(GagasMedia, 2005)? :)"

hingga akhirnya...*thingking* miranda?? daftar relawan?? sama 'ga ya sama yang di fs-ku?? ya ampun!!! dia, tho.. telpon-telpon..


--kutipan percakapan--
"emang ngga papa ya kalo penulis langsung ngasi soft copy-nya"
"ngga papa, kok. aku juga dah tanya ke mas rudy, kalo hak cipta itu ada di penulisnya masing-masing"


--another day on the phone
"aku mo ada talkshow di jakarta, dateng aja"
"emang ngga papa ya??"

--at the talk show
"iya.. aku mau kok, bantu menghubungi penulis lain, gagas media kan hubungan antar penulisnya cukup dekat, jadi nanti aku bantuin ngomong deh..., aku juga dah bilang ke mas rudy lho.. dan dia support, boleh aja kalo mau soft copynya, nanti diomongin lagi.."
...

hingga saat ini, aku ngga pernah menduga kalo apa aku bicarakan, apa yang selama bertahun itu aku pikirkan ternyata mendapat tanggapan yang positif...

"Iya.. kamu atur aja, In, kapan kita bisa ketemu.. ke gagas, boleh...kamu tulis aja soft copy yang kamu butuhkan apa, nanti aku menghubungi penulisnya(frg)"

aku ngga pernah menduga kalo apa yang kuharapkan akan jadi kenyataan... satu penerbit... dua penerbit... aku harap akan semakin banyak penerbit yang 'tergugah' untuk membantu..

hingga kemarin.. kamis, 6 april 2006 14.30-17.00


Image hosting by Photobucket




aku ngga mengira acara akan semeriah itu, banyak yang meliput, para penulis memberikan dukungan dan kesediaan, obrolan-obrolan untuk kerjasama lebih lanjut...

mungkin hanya terima kasih yang bisa aku ucapkan, mungkin ngga berarti banyak.. tapi ini langkah awal yang akan berimbas sangat besar bagi para tunanetra.....

baca ini ya..peluncuran 7 novel braille ...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home