Tuesday, May 30, 2006

hampa.....

Aku tak pernah mengetuk pintu untuk diijinkan masuk, kau yang membukanya dan mengajakku masuk kedalam ruangmu.
Terima kasih, ruang yang nyaman, kurasa.. Tapi mengapa masi banyak pintu tertutup untukku?
Mengapa aku harus memintamu membuka pintu2 itu,

Oh, ternyata aku tak sendiri di situ??
Karena itukah kau tak pernah membuka pintu2 itu...
tak apa, toh akhirnya...aku memilih pergi daripada berbagi..

Tapi mengapa kau tak ijinkan aku pergi memasuki kehampaan??
mengapa kau terus mengikutiku??

Saturday, May 27, 2006

blue saturday morning

Sabtu pagi, 27 Mei 2005.... 05.50 WIB... Mungkin sebagian besar kita masih terlelap, karna sejuknya udara pagi. Tapi tidak demikian dengan saudara, sahabat, teman atau orang2 yang tidak kita kenal di Yogyakarta sana...

Sekali lagi, luka mengoyak negeri ini, gempa di pagi hari kemaarin menyisakan luka yang masih meneteskan daraah, meninggalkan tangis yang hingga hari ini pun masih terus terdengar....

Kemarin pagi aku teringat seseorang yang jauh berada disana, mencoba menelpon hingga akhirnya bisa mendengar kata "iya niy, kamarku berantakan.." sampai saat itu aku hanya berpikir Jogja kota dalam kondisi mengkhawatirkan, semoga daerah pantai kondisinya lebih baik, semoga keluargaku yang di Jogja baik2 saja... Tetapi siang hari aku mendapat kabar justru pusat gempa adalah laut selatan, dan Bantul adalah daerah yang terkena imbas paling buruk dari gempa tersebut.....

Ya Allah......
bagaimana mereka???????

Hingga pagi, aku belum juga mendapat kabar bagaimana keluargaku yang di Bantul, dimana mereka, sehatkah? terlukakah? Thinking

Akhirnya pagi jam 7. 15 aku bisa menghubungi salah satu keluargaku yang tinggal di bantul "Tapi ngga bisa di telpon ya, Ndah cuma bisa di-sms aja"
Akhirnya aku mengirimkan sms untuk menanyakan keadaan mereka sekeluarga dan baru mendapat jawaban setengah jam kemudian "keluarga semua baik2 saja, sehat wal afiat, rumah sudah porak poranda, kami mengungsi ke pegunungan, tolong carikan info di internet mengenai gempa susulan" tanpa buang waktu aku langsung menghubungi sepupu2ku yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya "cari info ya, nanti sms-in...." Hingga siang ini aku belum mendapatkan info yang aku cari, tapi barusan aku menelpon seorang teman di Jogja sana dan dia ternyata "barusan gempa susulan lagi, ndah, gede, berasa banget"....

Lagi-lagi aku hanya bisa berdoa semoga keluarga, sahabat dan teman2ku masih dilindungi...

Apalagi yang dapat aku lakukan??
selain berdoa dan menggalang bantuan...

Tentunya banyak hal yang diperlukan, misalnya saja makanan, obat2an, tim medis..
Telpon ke GAIA, (0274) 524 117 yang beralamat di Jl. Jembatan Merah No. 84B, Gejayan--Yogyakarta atau dengan Contact Person-nya Difla (0816 685871) untuk pendistribusian bantuan ya...

Sad

Wednesday, May 24, 2006

Red card to illiteracy



Hari ini aku dapat undangan acara launching program terbarunya jaringan relawan & pengelola perpustakaan 1001 buku di hotel grand melia, kuningan...

Program ini adalah kerjasama 1001 buku dengan berbagai pihak diantaranya, community involvement hotel grand melia dan asosiasi logistik indonesia dalam upaya penyediaan buku untuk teman-teman kecil kita (baca: anak-anak) yang kurang beruntung...

Acara ini sendiri ga cuma launching aja, tapi juga ada talkshow "Taman bacan anak: Sebuah pilihan kreatif membenahi sistem Pendidikan anak Indonesia"
Pembicaranya:
  • Mba Rachma Fitriati, psikolog anak dan program officer komnas perlindungan anak
  • Mas Luthfi Kurnia, penggagas Komunitas tegal gundil
  • Mba Iin Safitri, penggagas taman bacaan "Keluarga Pelangi"

Moderatornya, mba Trini dari perpustakaan cindelaras, rembang. Satu lagi yang hadir dan langsung diminta berbicara itu, ibu Oke Hatta Rajasa....

Masing2 punya komentar sendiri untuk mengembangkan taman bacaan sebagai wahana yang dapat mengembangkan intelegensi secara menyeluruh anak maupun sebagai wadah untuk memperkaya anak dengan ilmu pengetahuan lewat bahan bacaan maupun permainan....

Intinya, seperti yang diungkapkan mba Rachma, bahwa pengembangan anak harus dimulai dari rasa mencintai anak itu sendiri dan jangan menjadikan anak sebagai objek perlakuan, tapi jadikan mereka sebagai subjek yang dilibatkan dalam pemberian perlakuan. Mas Luthfi sendiri menyatakan bahwa, kita harus mau jadi bagian dari komunitas yang mau dikembangkan, biar mereka yang memberi kita masukan mengenai kebutuhan mereka.. ucapan kedua narasumber juga diamini oleh mba Iin, sambil memberikan satu kesimpulan bahwa kita, dalam melakukan sesuatu harus dari hati, jika kita sudah melakukan sesuatu dari hati semua akan mengalir saja seperti air...kita juga harus menyadari bahwa seorang manusia, anak maupun dewasa menyerap informasi melalui 5 indera kita, dan itu adalah kunci bahwa kita harus memaksimalkan indera2 tersebut...

Ibu Hatta Rajasa sendiri, dengan program mobil dan motor pintarnya mengembangkan society develompent dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk memajukan suatu kominitas, "jangan sampai program ini hanya bersifat sementara" begitu katanya....

Bravo buat 1001 buku!!!!

Tuesday, May 23, 2006

bekerja dan jujur..

Pagi tadi aku bertemu dengan seorang bapak tua yang kira2 usianya 60an atau mungkin lebih... atau bisa jadi kurang. Kata orang beban hidup bisa membuat seseorang terlihat lebih matang dibanding usia sesungguhnya (aku ngga tau deh, kata "lebih matang" ini bentuk halus dari kata "lebih tua" atau bukan)

Kalimat pembuka percakapanku sederhana "jam berapa, bu?" dengan logat jawa yang sangat kental.

Ngga lama kemudian si bapak ini bercerita bahwa dia dari tempatnya bekerja (aku ngga tanya dimana dia bekerja, yang jelas di sebuah rumah), dan si pemiliknya tidak ada karena belum pulang sedang, bertugas. Bapak ini bilang, dia meminta pada si pemilik rumah untuk tidak menitipkan penghasilannya pada pembantu rumah tersebut, karena "suka diambil" begitu katanya. Lalu ia juga bercerita bahwa si pembantu rumah tangga ini seringkali membawa pulang detergent dari rumah tempatnya bekerja, "dia juga kalo nyuci baju ibu tuh, dicampur pake sabun yang buat cuci piring itu lho"..."kan jahat tuh, kalo begitu" lha sabunnya dibawa pulang, ngga boleh kan begitu" Thumbs Up

Setelah mendengarkan cerita si bapak ini aku cuma mesem2, malu, maksudnya....

Sadar atau tidak, seringkali kita tidak menyadari atu mungkin menyadari tapi terlalu masa bodoh dengan hal-hal seperti itu. Aku rasa mayoritas dari kita, termasuk aku, pernah atau mungkin selalu menggunakan fasilitas yang diberikan tempat kita bekerja untuk kepentingan kita sendiri-- dengan kata lain, bisa dibilang kita ngga jujur, kan??

Seringkali kita memberi alasan untuk legalisasi perilaku tersebut, walaupun hampir selalu alasan yang kita ucapkan itu terkesan terlalu dibuat2....

coba deh, sama2 kita tanya pada hati kecil kita..benarkah???
jawabannya juga ngga perlu orang lain, tau...
cukup simpan dalam hati sebagai renungan.....

Wednesday, May 17, 2006

wanita versus laki-laki..

Wanita Emang Susah....

wanita adalah wanita...,
jika dikatakan cantik maka dikira menggoda..,
wanita adalah wanita...,
jika dibilang jelek maka disangka menghina..,
jika dikatakan ia perhiasan terindah didunia ia bangga,
jika, apapun "perhiasan yg berharga" itu layak ditutupi dan disembunyikan ia setuju..(supaya terjaga) tapi bila disuruh menutup "perhiasannya/kecantikannya" maka dia enggan...,
dan bila dilecehkan ia menyalahkan sepenuhnya pria..!

wanita adalah wanita..., jika dikatakan siapa yg paling dibanggakan olehnya, kebanyakan bilang "ibunya",
tapi kenapa ya..lebih bangga jadi wanita karier..(padahal ibunya "ibu rumah tangga")
wanita .... bila diluruskan supaya bener memerah mukanya, (marah, sambil bilang "sok bener lo!")
bila diingetin tetep memerah mukanya, (marah juga rupanya, sambil bilang "sok tau lo!")
bila dimanja dan disanjung..?? eh, tetep memerah mukanya (kali ini tersipu malu, sambil bilang "ah, masa?")

wanita adalah wanita...,
inginnya dibilang emansipasi..., tapi kegerahan dibilang "macho",
maunya disamakan dg pria.., tapi menolak benerin genteng rumah! (sambil bilang, "masa disamakan sama cowok!?")
Wanita...,
bila dibilang lemah dia protes... jika pacarnya tidak mau antar pulang dia bilang keterlaluan, maunya diperlakukan sama dg pria..,
tapi kesel nggak dikasih tempat duduk di bis kota oleh pria disampingnya (dan bilang "egois amat ni cowok?") bila dikatakan kuat itu maunya..,
tapi bila sedikit bersedih ia cepet menangis...,

tapi.... Wanita adalah wanita... dan wanita bukan perempuan atau cewek semata...,
tapi bagaimanapun juga aku suka wanita! (swear..) "Man's said"

YANG TIDAK MERASA BERARTI TIDAK PROTES! DAN YANG MERASA PASTI DIEM. (hayoo!!)

Pria Memang Susah..........
note: kamu = wanita
Pria memang susah untuk dibuat bahagia:
Masalah-masalah yang timbul pada Pria

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta kepadanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.
Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya, jika tidak dia bilang kamu kampungan.
Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala, jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.
Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka, jika dia yang lebih pintar, dia hebat.
Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu, jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.
Jika kamu beritahu dia masalah mu, dia bilang kamu menyusahkan. Jika tidak, dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.
Jika kamu cerewet pada dia, kamu seperti seorang pengasuh baginya, tapi jika dia yang cerewet pada kamu, itu karena dia perhatian.
Jika kamu langgar janji kamu, kamu tidak bisa dipercaya, jika dia yang ingkari janjinya, dia melakukannya karena terpaksa.
Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar, kalau dia yang merokok , dia adalah seorang gentleman.
Jika kamu menyakitinya, kamu sangat kejam, tapi kalau dia yang menyakitimu, itu karena kamu terlalu sensitif dan terlalu sulit untuk dibuat bahagia!!!!!

Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok, mereka pasti bersumpah kalau ini tidak benar, tapi jika kamu tidak mengirimkan ini pada mereka, mereka akan bilang kamu egois.
Jadi kirimkan ini pada semua lelaki diluar sana dan juga kirimkan pada cewek-cewek temanmu untuk berbagi tawa bersama.

cinta

Pernahkah kamu merasakan,bahwa kamu mencintai seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi,dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli. Ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah,

Aku pernah, aku pernah tersenyum meski kuterluka karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,

Aku pernah menangis kala bahagia, karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya, karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti,
dan

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.
Aku tetap bisa mencintanya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga

Mengedit Buku untuk Tunanetra

Aku percaya banyak orang yang berprofesi sebagai editor, entah buku maupun tulisan dalam bentuk yang lain. Media, misalnya.

apa yang dikerjakan?, pastinya memeriksa kata per kata, kalimat perkalimat, ejaan, tanda baca, gramatikal atau penggunaan tata bahasa, kesesuaian gambar dengan isi tulisan dan sebagainya...
Tapi pernahkah terpikir, mengedit sebuah tulisan untuk dikonsumsi oleh tunanetra??

Ketika tabel seringkali tidak dibutuhkan, tapi juga harus ada keterangan yang sangat rinci mengenai isi tabel. Gambar juga tidak lagi diperlukan, sebagai gantinya diberikan deskripsi yang sangat jelas mengenai gambar-gambar tersebut. Warna tidak lagi menjadi hal penting untuk membedakan bagian yang perlu di-highlight... dan digantikan oleh heading atau numbering Tetapi content dari tulisan itu sendiri harus tetap dipertahankan. Hal baku seperti ejaan, gramatikal dan hal lainnya tidak boleh diabaikan....

Mungkin untuk kita yang sighted person hal-hal seperti kesalahan penggunaan tata bahasa bisa langsung tertangkap oleh mata ketika kita membaca. Tapi tunanetra, yang membaca layar komputer dengan bantuan screen reader tentunya bisa menangkap bagaimana suatu kata itu dapat dieja

Thursday, May 04, 2006

menulis tentang luka

Sudah lama juga aku ingin menuliskan hal ini di sini, di tempatku menuangkan semua hal yang ada dalam hidupku. Tapi ternyta baru kali ini aku memiliki keberanian untuk membuka lembaran yang penuh dengan coretan dan salah satu coretannya ditulis dengan darah. Ada banyak hal yang membuatku berani mengungkapkan semuanya walaupun alasan yang utama adalah karena aku baru mulai bisa menerima kenyataan yang tidak menyenangkan itu.

7 tahun yang lalu, aku (ceritanya) pacaran sama seseorang..awalnya siy, biasalah.. baik banget, orangnya bosenan, sampe taun kelima di sempat pacaran sama orang lain, putus sama aku trus balik lagi... tapi taun keenam aku punya rencana akan menikah (sebenarnya rencananya sudah lama, tapi kami berdua mundur-maju). Karena aku pikir dia akan berubah setelah kejadian yang tidak menyenangkan yang dia terima dari orang lain.. tapi ternyata dia bikin ulah yang sama bahkan lebih hebat lagi. Ngga cuma bilang aku psycho, tapi dia juga berani memukuliku hingga kepalaku berdarah, dan masih banyak perlakuan yang lebih tidak menyenangkan yang sering aku terima. Dia memukuliku seolah bukan memukul manusia tapi sandsack. Yang paling shock pastinya mamaku. Pasti ngga ada orang tua yang ingin anaknya menerima perlakuan seburuk itu. Karena hal itu juga aku memutuskan untuk menyudahi semuanya. Aku ngga mau terus membutakan diri dari semua perlakuan yang ngga wajar itu. Hebatnya lagi, bukan cuma dia yangmelakukan hal yang tidak menyenangkan itu tapi juga teman2nya, dan sampai saat ini pun aku masih menerima teror, entah sms atau missed call di HPku...

Kalo dia masih berpikir aku mengharapkan dia ada lagi dalam hidupku, maaf.. sejak kejadian itu aku memutuskan untuk menutup semua pintu yang pernah terbuka. Walaupun mungkin sempat ada celah yang terbuka. Tapi sedikit demi sedikit aku bisa merapatkan semua celah itu. Aku pikir, aku berhak memiliki hidup yang lebih menyenangkan, dan sekarang aku sudah mendapatkannya. Sulit memang bangkit dari keterpurukan tapi aku yakin, aku akan bisa melewati semuanya. Time will heal, memang, pelan tapi pasti..

Memang harus berulang kali menata hati, menata dan menata lagi, tapi aku rasa aku pasti bisa. Banyak hal yang bisa aku lakukan, dan banyak hal yang masih harus lebih diutamakan. Aku tidak pernah menyesalkan semua yang pernah ada, karena aku rasa segala pasti sudah digariskan. Aku percaya, Allah memberiku pelajaran yang tidak menyenangkan ini agar aku lebih tegar. Pasti didepan nanti ada hal yang lebih besar lagi.

Ada pertanyaan yang muncul kenapa baru sekarang ditulis atau diungkapkan kepada orang lain. Selain alasan tadi, aku tentunya punya alasan lain yang mungkin juga bisa diterima, ketika aku mengalami sesuatu (khususnya yang tidak menyenangkan) aku selalu mengendapkannya dalam hati, memikirkannya secara dalam (walau seringkali akibatnya tidak terlalu baik) dan setelah aku tidak terlalu emosional baru aku mau mengungkapkan pada orang lain. Intinya sih, aku ngga mau tulisanku hanya memunculkan sisi emosi, ketimbang logika... Aku juga menulis ini tanpa dendam (semoga). Aku selalu belajar untuk memaafkan, walaupun, jujur lukanya sangat dalam dan sulit untuk dilupakan. Tapi aku juga ngga mau merusak diri dengan sebongkah dendam yang terus ada.

Kalo ada lagi yang bertanya, "ngapain sih ditulis".. jujur saja, ini mungkin salah satu caraku mengungkapkan masalah ini, sekalian juga.. aku ingin orang lain belajar. Tentunya ini akan jadi cermin yang baik juga untukku kedepan nanti...

Aku juga ngga lupa, kok...Makasih banyak buat semua orang yang menyemangatiku (baca: ngomelin :p) untuk bangun dari hal itu
Temen2 gw, santi, ewet, atid... makasih dah nemenin gw (selalu) dimasa-masa sulit) percaya gw d.. gw ga mo jatuh berkali2 di lubang yang sama....
Mia, makasih untuk kalimat terakhir tadi malam "udahlah, ngga peduli dia mo ulang taun ke, mati kek, lo ngga usah peduli lagi. Jangan kasi dia kesempatan buat mukulin lo lagi" Lo bener, Mi.. gw harus liat diri gw sendiri instead of mikirin pandangan orang tentang gw, dan gw bisa maju terus seperti sekarang. Tengkyu banget, bu
Erick, makasih buat "brainwash dipagi hari" dengan chat panjangnya. Makasih banget pak, lo emang penasehat ulung..
rick: gw kira lo mo bilang, dia itu udah gw anggap mati..!!
rick: klo msh lo anggap teman ato sepintas..
rick: sama aja lo masih buka peluang dia utk masuk lg di memori otak lo..
rick: dan itu celakanya
Jonathan, gw tau laki ato pere itu soal perasaan sama...
Semua orang yang pernah singgah, yang telah memberi beragam warna..makasih...

makasih, makasih makasih......