Tuesday, May 23, 2006

bekerja dan jujur..

Pagi tadi aku bertemu dengan seorang bapak tua yang kira2 usianya 60an atau mungkin lebih... atau bisa jadi kurang. Kata orang beban hidup bisa membuat seseorang terlihat lebih matang dibanding usia sesungguhnya (aku ngga tau deh, kata "lebih matang" ini bentuk halus dari kata "lebih tua" atau bukan)

Kalimat pembuka percakapanku sederhana "jam berapa, bu?" dengan logat jawa yang sangat kental.

Ngga lama kemudian si bapak ini bercerita bahwa dia dari tempatnya bekerja (aku ngga tanya dimana dia bekerja, yang jelas di sebuah rumah), dan si pemiliknya tidak ada karena belum pulang sedang, bertugas. Bapak ini bilang, dia meminta pada si pemilik rumah untuk tidak menitipkan penghasilannya pada pembantu rumah tersebut, karena "suka diambil" begitu katanya. Lalu ia juga bercerita bahwa si pembantu rumah tangga ini seringkali membawa pulang detergent dari rumah tempatnya bekerja, "dia juga kalo nyuci baju ibu tuh, dicampur pake sabun yang buat cuci piring itu lho"..."kan jahat tuh, kalo begitu" lha sabunnya dibawa pulang, ngga boleh kan begitu" Thumbs Up

Setelah mendengarkan cerita si bapak ini aku cuma mesem2, malu, maksudnya....

Sadar atau tidak, seringkali kita tidak menyadari atu mungkin menyadari tapi terlalu masa bodoh dengan hal-hal seperti itu. Aku rasa mayoritas dari kita, termasuk aku, pernah atau mungkin selalu menggunakan fasilitas yang diberikan tempat kita bekerja untuk kepentingan kita sendiri-- dengan kata lain, bisa dibilang kita ngga jujur, kan??

Seringkali kita memberi alasan untuk legalisasi perilaku tersebut, walaupun hampir selalu alasan yang kita ucapkan itu terkesan terlalu dibuat2....

coba deh, sama2 kita tanya pada hati kecil kita..benarkah???
jawabannya juga ngga perlu orang lain, tau...
cukup simpan dalam hati sebagai renungan.....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home